Nama Ratna Sarumpaet kini jadi sorotan publik akibat kasus berita bohong yang ia lakukan. Ratna diduga menyebarkan berita bohong, di mana dirinya dikeroyok oleh sejumlah orang saat berada di Bandung. Namun selang beberapa hari kembali muncul berita bahwa Ratna hanya melakukan kebohongan saja. Ibu dari Atiqah Hasiholan ini diduga hanya melakukan operasi plastik sehingga membuat wajahnya terlihat memar.
Meski begitu kasus masih diselidiki, dan semalam Ratna ditangkap oleh polisi saat berada di Bandara Soekarno Hatta. Tapi tahukah anda siapa sebenarnya Ratna Sarumpaet?
Ratna Sarumpaet adalah Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan memulai karier di dunia hiburan serta teater. Dirinya dikenal sebagai penulis, pemain sekaligus director di beberapa drama.
Mertua dari Rio Dewanto ini lebih fokus terhadap perlawanan kekerasan pada wanita dan kebebasan berpendapat dan berkumpul, tidak heran jika Ratna terlalu berani atau dianggap vokal di setiap kesempatan. Bahkan Ratna sering terlihat di tengah demonstran untuk menuntut koruptor, pengusur rakyat, penindas dan penguasa yang sewenang-wenang.
Namun dibalik itu semua, wanita kelahiran Taruntung, Tapanuli Utara ini adalah anak kelima dari sembilan bersaudara. Ratna pun pernah menikah dengan seorang lelaki bernama Achmad Fahmy Alhady berdarah Arab yang jadi juragan tekstil di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Setelah ditelusuri, suami Ratna Sarumpaet merupakan pemiliki diskotek pertama di Jakarta yang didirikan pada 12 november 1970 dengan nama Tanamur. Gubernur DKI Jakarta waktu itu dijabat Ali Sadikin,mengizinkan pembukaan tempat perjudian, night club dan panti pijat.
Kata Bang Ali, hiburan malam merupakan syarat dan keharusan Jakarta untuk menjadi sebuah kota metropolitan.
“Tentu saja sebelum surat izinnya diteken Gubernur Haji Ali Sadikin, lokasinya ditilik-tilik dulu sesuai apa tidak dengan prinsip, jauh dari sekolah, tempat ibadah dan rumah kediaman,”
Alasan pria yang pernah jadi suami Ratna Sarumpaet ini membuka diskotek sederhana saja…
“Sudah terlalu banjak night club di Djakarta. Tapi semuanja terlalu formil. Tidak ada suasana bersantai. Perlu didirikan sesuatu jang lain jang dapat memberikan suasana merdeka, sehingga orang dapat beristirahat,”
Ayah kandung dari Atiqah Hasiholan tersebut berhasil menyulap rumah tua di Jalan Tanah Abang Timur N0.14 yang kemudian menjadi tempat hiburan malam. Mulanya bangunan itu hanyalah rumah tua biasa. Atapnya berbentuk segitiga. Tepat di sebelahnya terdapat sebuah kubah besar berbentuk setengah lingkaran. Membuat Tanamur terlihat seperti penggabungan dari bangunan masjid dan gereja.
Bangunan itu bercat hitam, terdapat pohon kaktus besar di perkarangan dan pintu bercorak klasik berwarna merah. Begitu masuk menuruni anak tangga, terhampar lantai dansa berikut sebuah bar yang terbuat dari kayu. Bangku-bangku berbantal kulit kambing.
Dengan konsep diskotek yang berbeda dengan night club atau bar Fahmy berhasil merajai hiburan malam Jakarta kala itu.
Namun di babak ujung drama Sarumpaet ini, Ada hal unik di rumah aktivis Ratna Sarumpaet yang digeledah pihak kepolisian Jumat (5/10) dini hari. pada Jumat (5/10), sekitar pukul 07.35 WIB ada pengantar bunga yang datang ke rumah Ratna.
Karangan bunga yang diantarkan tersebut bertuliskan Ratna Sarumpaet The Best Prank Massal 2018. Di bagian bawah tulisan tersebut ditulis pengirimnya adalah HUMORA. Menurut petugas pengantar bunga yang tak mau disebutkan namanya, ia tak tahu menahu soal pengirimnya. Ia hanya diminta untuk mengantarkan karangan bunga tersebut ke kediaman Ratna.
“Enggak tahu pengirimnya siapa, itu saja ada namanya HUMORA," kata pengantar bunga tersebut.
Ketika bunga tersebut diantarkan, ART di kediaman Ratna yang menyambut pengantar bunga mengatakan bahwa tidak menerima karangan bunga tersebut. Belum tahu alasan penolakan tersebut. Ia hanya mengatakan tidak bisa menerima karena tidak ada pihak keluarga di rumah.
"Enggak bisa terima itu (bunga), soalnya enggak ada orang," kata ART yang ada di rumahnya.
Meski begitu kasus masih diselidiki, dan semalam Ratna ditangkap oleh polisi saat berada di Bandara Soekarno Hatta. Tapi tahukah anda siapa sebenarnya Ratna Sarumpaet?
Ratna Sarumpaet adalah Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan memulai karier di dunia hiburan serta teater. Dirinya dikenal sebagai penulis, pemain sekaligus director di beberapa drama.
Mertua dari Rio Dewanto ini lebih fokus terhadap perlawanan kekerasan pada wanita dan kebebasan berpendapat dan berkumpul, tidak heran jika Ratna terlalu berani atau dianggap vokal di setiap kesempatan. Bahkan Ratna sering terlihat di tengah demonstran untuk menuntut koruptor, pengusur rakyat, penindas dan penguasa yang sewenang-wenang.
Namun dibalik itu semua, wanita kelahiran Taruntung, Tapanuli Utara ini adalah anak kelima dari sembilan bersaudara. Ratna pun pernah menikah dengan seorang lelaki bernama Achmad Fahmy Alhady berdarah Arab yang jadi juragan tekstil di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Setelah ditelusuri, suami Ratna Sarumpaet merupakan pemiliki diskotek pertama di Jakarta yang didirikan pada 12 november 1970 dengan nama Tanamur. Gubernur DKI Jakarta waktu itu dijabat Ali Sadikin,mengizinkan pembukaan tempat perjudian, night club dan panti pijat.
Kata Bang Ali, hiburan malam merupakan syarat dan keharusan Jakarta untuk menjadi sebuah kota metropolitan.
“Tentu saja sebelum surat izinnya diteken Gubernur Haji Ali Sadikin, lokasinya ditilik-tilik dulu sesuai apa tidak dengan prinsip, jauh dari sekolah, tempat ibadah dan rumah kediaman,”
Alasan pria yang pernah jadi suami Ratna Sarumpaet ini membuka diskotek sederhana saja…
“Sudah terlalu banjak night club di Djakarta. Tapi semuanja terlalu formil. Tidak ada suasana bersantai. Perlu didirikan sesuatu jang lain jang dapat memberikan suasana merdeka, sehingga orang dapat beristirahat,”
Ayah kandung dari Atiqah Hasiholan tersebut berhasil menyulap rumah tua di Jalan Tanah Abang Timur N0.14 yang kemudian menjadi tempat hiburan malam. Mulanya bangunan itu hanyalah rumah tua biasa. Atapnya berbentuk segitiga. Tepat di sebelahnya terdapat sebuah kubah besar berbentuk setengah lingkaran. Membuat Tanamur terlihat seperti penggabungan dari bangunan masjid dan gereja.
Bangunan itu bercat hitam, terdapat pohon kaktus besar di perkarangan dan pintu bercorak klasik berwarna merah. Begitu masuk menuruni anak tangga, terhampar lantai dansa berikut sebuah bar yang terbuat dari kayu. Bangku-bangku berbantal kulit kambing.
Dengan konsep diskotek yang berbeda dengan night club atau bar Fahmy berhasil merajai hiburan malam Jakarta kala itu.
Namun di babak ujung drama Sarumpaet ini, Ada hal unik di rumah aktivis Ratna Sarumpaet yang digeledah pihak kepolisian Jumat (5/10) dini hari. pada Jumat (5/10), sekitar pukul 07.35 WIB ada pengantar bunga yang datang ke rumah Ratna.
Karangan bunga yang diantarkan tersebut bertuliskan Ratna Sarumpaet The Best Prank Massal 2018. Di bagian bawah tulisan tersebut ditulis pengirimnya adalah HUMORA. Menurut petugas pengantar bunga yang tak mau disebutkan namanya, ia tak tahu menahu soal pengirimnya. Ia hanya diminta untuk mengantarkan karangan bunga tersebut ke kediaman Ratna.
“Enggak tahu pengirimnya siapa, itu saja ada namanya HUMORA," kata pengantar bunga tersebut.
Ketika bunga tersebut diantarkan, ART di kediaman Ratna yang menyambut pengantar bunga mengatakan bahwa tidak menerima karangan bunga tersebut. Belum tahu alasan penolakan tersebut. Ia hanya mengatakan tidak bisa menerima karena tidak ada pihak keluarga di rumah.
"Enggak bisa terima itu (bunga), soalnya enggak ada orang," kata ART yang ada di rumahnya.